SorotUpdate.com, SUNGAIPENUH– Menyikapi Video yang viral yang diunggah oleh akun Facebook Firmawati, yang menyudutkan pihak Rumah Sakit Umum M.H.A. Thalib dan pemerintah kota Sungaipenuh, membuat Direktur Utama RSUD H.MA.Thalib angkat bicara.
Dia sangat menyayangkan sikap keluarga Pasien yang bertindak dan memviralkan di media sosial (medsos), karnologis dan kejadian yang tidak sesuai dengan fakta. Direktur Rumah sakit Umum H. A. Thalib Sungaipenuh, Deby Zartika, saat dihubungi yang masih berada diluar daerah, menyebutkan, dirinya telah mengklarifikasi karnologis kejadian dengan bawahannya.
“Saya masih diluar daerah, saya sudah klarifikasi dengan bawahan dan perawat yang menangani Pasien, atas nama Yogi, umur 36 tahun, warga koto keras”, sebut Deby.
Karnologisnya, saat pasien masuk RS di IGD langsung ditangani oleh perawat dan dokter jaga. Hasil konsultasi dengan dr. Iwan yang merupakan dokter bedah, pasien harus dilakukan tindakan operasi. Menunggu tindakan operasi, sebut Deby pasien dimasukan keruangan bedah.
Sebelum dilakukan tindakan lanjutan, perawat juga menanyakan kepada keluarga pasien penyebab pasien terluka. “Dari pengakuan keluarga pasien kepada perawat, luka yang dialami pasien akibat dilempar dengan asbak, karena bertengkar dengan isterinya”, sebut dia.
Sebalum dilakukan tindakan operasi, lanjut dia, perawat dan pihak adminstrasi Rumah Sakit juga menanyakan kepada keluarga pasien apakah pasien memiliki kartu BPJS. Namun, BPJS yang bersangkutan telah mati.
“Saat mau dilakukan tindakan lanjutan, isteri pasien diminta perawat untuk mengambil Gibsum yang berada di Apotek IGD, namun isteri pasien menolak dan menyebutkan malas bolak balik keatas”, sebut Deby, menirukan kalimat perawatnya.
Namun, isteri pasien memilih untuk membeli Gibsum yang dikatakan dalam Video “Kain Kasa” di apotek yang berada diluar Rumah Sakit. “Bukan Kain Kasa, tapi Gibsum, dan barang tersebut ada di Apotek IGD atas di Rumah sakit kita. Namun isteri pasien ingin membeli diluar, ya dipersilakan oleh perawat”, beber Deby,
Masih keterangan dari perawat yang menangani pasien, setelah isteri pasien mencari Gibsum di Apotek yang berada diluar Rumah Sakit, namun tidak menemukan. “Dari situlah isteri pasien mulai mengamuk, dan menyalahkan pihak rumah sakit. Bahkan, memaksa membawa suaminya pulang paksa, dengan berbalut perban”, beber Dirut RSUD MHA Thalib.
Deby Zartika juga menyebutakan, pihaknya tidak pernah membedakan Pasien yang masuk ke Rumah Sakit, baik pasien umum, maupun pasien BPJS. “Semuanya kita layani dengan baik, sesuai dengan prosedur”, tuturnya. (*)