SorotUpdate.com, Kerinci – Terkait permasalahan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Kerinci yang diduga melakukan pungli berkedok tegakkan disiplin Sekolah seakan tak henti- hentinya menjadi polemik ditengah masyarakat Kabupaten Kerinci.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pengakuan salah satu warga masyarakat Kabupaten Kerinci yang sekaligus juga merupakan wali murid dari Sekolah tersebut merasa kecewa dengan kebijakan sepihak yang diambil oleh wakil kesiswaan SMAN 13 Kerinci ini.
Menurutnya, wakil kesiswaan ini diduga telah lakukan pungli dalam menerapkan disiplin di Sekolah tersebut, seperti halnya terjadi pada anaknya sendiri yang diduga menjadi korban atas kejadian tersebut, yang mana kalau ada diantara salah satu murid yang tidak hadir atau alpa akan dikenakan denda sebanyak 4000 rupiah, kalau dua kali tidak hadir akan dikalikan dua dan seterusnya.
“Ya,, kami merasa kecewa atas kebijakan sepihak dari oknum wakil kesiswaan SMAN 13 Kerinci ini, menegakkan disiplin boleh tapi jangan sampai memungut dana seperti ini,” Ungkapnya.
“Jelas kami merasa keberatan atas kebijakan ini, umumnya wali murid disini mayoritasnya menengah kebawah, dan apa salahnya kami selaku wali murid di undang untuk musyawarah dulu jika memang harus aturannya begini,” Ucap wali murid yang enggan disebut namanya ini.
Ditempat terpisah, media sorotupdate.com bersama tim fatner dari beberapa media dan Lsm mencoba mengkonfirmasikan lansung ke pihak Sekolah bersangkutan pada Kamis 8 September 2022, dan menemui lansung Pirmansyah selaku wakil kesiswaan di SMAN 13 Kerinci ini, saat ditanyakan tentang permasalahan ini wakil kesiswaan ini mengaku memang benar dirinya menerapkan kebijakan ini dengan dalih menegakkan disiplin disekolah tersebut.
“Ya kebijakan ini memang saya pribadi yang buat, kalau ada siswa/i disini yang tidak hadir tanpa alasan satu kali akan di denda sebanyak satu buah buku dan seterusnya,” Ungkapnya.
Dan saat ditanyakan masalah dugaan pungli dengan meminta dana sebesar 4000 rupiah jika satu kali tidak hadir, saat dikonfirmasi lansung beliau juga mengakui hal tersebut,
“Terakhir ini memang saya memungut dana tersebut kepada siswa yang tidak hadir tanpa alasan, dikarenakan buku yang mau dibeli tidak ada maka saya berinisiatif membelinya lansung,” Sebutnya.
Dan saat ditanyakan apakah aturan ini telah ditetapkan melalui keputusan kepala sekolah atau komite, sayangnya beliau menjawab kebijakan tersebut hanya inisiatif dari dirinya sendiri saja,
“Kebijakan ini dibuat oleh diri saya sendiri, memang tidak ada rapat komite maupun keputusan tertulis dari kepala sekolah SMAN 13 Kerinci ini, tapi sudah saya sampaikan secara lisan ke kepala SMAN 13 Kerinci ini.”
tutupnya. (Rky)